Musisi asal Bandung, Ariel Noah menumpahkan kekesalannya di dunia maya. Ia kesal lantaran maraknya aksi pembajakan terhadap karya musisi. Vokalis kelahiran 37 tahun silam ini mengunggah sebuah foto compact disc bajakan dengan cover band Noah di dalamnya.
Dalam compact disc bajakan tersebut terdapat beberapa lagu, termasuk lagu ‘Wanitaku’ yang baru saja dirilis band-nya. Sontak ia merasa kesal lalu meluapkannya melalui akun instagram @ariel_inst.
Baca juga: Lewat Surat Perpisahan, Uki Resmi Mundur dari Noah
Pria yang kerap disapa boril ini menulis bahwa memang benar perkembangan jaman membuat pendengar CD semakin sedikit, namun fenomena ini tak membuat aksi pembajakan menurun. Ia makin jengkel saat aksi pembajakan mengatasnamakan orang kecil.
“Udh gak jaman sih memang dengerin CD, tapi tetep aja nyebelin. Gausah pakai alibi rejeki orang kecil dagang cd bajakan pinggir jalan. Puluhan pegawai musica di bagian gudang CD yg kena PHK gara2 penurunan penjualan cd asli juga orang kecil,” tulis Ariel yang diunggah Rabu, 3 Juli 2019.
Ia menambahkan bahwa pembajakan memiliki dampak buruk yang besar. Tak hanya bagi musisi, tapi semua orang yang terkait dalam industri musik. Banyak karyawan yang bekerja di bidang ini terpaksa dirumahkan akibat penurunan dalam penjualan CD yang asli.
lebih lanjut ia meyakini bahwa pelaku pembajakan bukanlah orang kecil. Menurutnya modal yang diperlukan untuk membajak pasti besar. “CATATAN: yg produksi CD bajakan GAK MUNGKIN orang kecil!! modalnya pasti besar,” tulisnya.
Tak puas sampai disitu, beberapa jam kemudian ia kembali mengunggah kekesalannya. Pria bernama asli Nazril Irham ini berpendapat bahwa musisi tak mungkin bisa memberikan harga lebih murah dari pembajak, karena mereka harus membayar pajak.
“Jadi klo masalah saingan harga, kalau yg gak bayar pajak ya pasti lebih murah.” tambahnya.
Ia kembali menegaskan, Jikalau pun musisi tak berkewajiban membayar pajak, harga CD asli tetap akan lebih mahal karena menanggung biaya pembuatan karya, tak hanya tinggal copy-paste seperti yang dilakukan para pembajak.
Komentari post